PENCATATAN
TRANSAKSI DENGAN PERKIRAAN
Perkiraan (Akun)
Persamaan akuntansi, aktiva =
kewajiban + modal, yang dibuat dalam bentuk tabelaris
telah dipergunakan untuk mencatat
dan mengumpulkan transaksi-transaksi dalam
suatu badan atau organisasi.
Teknik tabelaris ini dapat sebagai alat untuk
mengkomunikasikan ide dasar dari
akuntansi. Kelemahan dari teknik tabelaris adalah
kurang efisien, terutama bila
dipergunakan untuk mengolah transaksi yang jumlahnya
banyak. Untuk itu ada alternatif
lain untuk mengatasi kelemahan teknik tabelaris,
yaitu dengan menggunakan teknik
lain dalam mencatat transaksi yaitu penggunaan
“perkiraan” (account).
Penggunaan perkiraan ini memerlukan adanya formulir
khusus untuk mencatat setiap
penambahan atau pengurangan yang terjadi pada tiaptiap
jenis aktiva, kewajiban, modal,
pendapatan dan biaya. Kumpulan dari perkiraanperkiraan
yang saling berhubungan dan
merupakan satu kesatuan disebut buku besar
(ledger).
Bentuk Perkiraan
Bentuk perkiraan yang sederhana
adalah terdiri dari tiga bagian:
1. Nama perkiraan, menjelaskan
tentang jenis aktiva, kewajiban, modal, pendapatan
dan biaya
2. Tempat untuk mencatat
penambahan yang terjadi pada perkiraan yang
bersangkutan
3. Tempat untuk mencatat
pengurangan
Nama Perkiraan
Sisi sebelah kiri Sisi sebelah
kanan
(debit) (kredit)
Contoh bentuk perkiraan ( T
Account) :
Kas
Dr. Cr.
3.000.000,00 500.000,00
2.500.000,00 1.000.000,00
4.000.000,00 2.500.000,00
300.000,00
900.000,00
Total debit 9.500.000,00 Total
kredit 5.200.000,00
Saldo debit 4.300.000,00
Pada contoh di atas, perkiraan
kas bersaldo debit sebesar Rp. 4.300.000,00 oleh
karena total sisi debit lebih
besar daripada total sisi kredit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar