Senin, 14 Oktober 2013

PENCATATAN TRANSAKSI DENGAN PERKIRAAN



PENCATATAN TRANSAKSI DENGAN PERKIRAAN

Perkiraan (Akun)
Persamaan akuntansi, aktiva = kewajiban + modal, yang dibuat dalam bentuk tabelaris
telah dipergunakan untuk mencatat dan mengumpulkan transaksi-transaksi dalam
suatu badan atau organisasi. Teknik tabelaris ini dapat sebagai alat untuk
mengkomunikasikan ide dasar dari akuntansi. Kelemahan dari teknik tabelaris adalah
kurang efisien, terutama bila dipergunakan untuk mengolah transaksi yang jumlahnya
banyak. Untuk itu ada alternatif lain untuk mengatasi kelemahan teknik tabelaris,
yaitu dengan menggunakan teknik lain dalam mencatat transaksi yaitu penggunaan
“perkiraan” (account). Penggunaan perkiraan ini memerlukan adanya formulir
khusus untuk mencatat setiap penambahan atau pengurangan yang terjadi pada tiaptiap
jenis aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan biaya. Kumpulan dari perkiraanperkiraan
yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan disebut buku besar
(ledger).
Bentuk Perkiraan
Bentuk perkiraan yang sederhana adalah terdiri dari tiga bagian:
1. Nama perkiraan, menjelaskan tentang jenis aktiva, kewajiban, modal, pendapatan
dan biaya
2. Tempat untuk mencatat penambahan yang terjadi pada perkiraan yang
bersangkutan
3. Tempat untuk mencatat pengurangan

Nama Perkiraan
Sisi sebelah kiri Sisi sebelah kanan
(debit) (kredit)
Contoh bentuk perkiraan ( T Account) :
Kas
Dr. Cr.
3.000.000,00 500.000,00
2.500.000,00 1.000.000,00
4.000.000,00 2.500.000,00
300.000,00
900.000,00
Total debit 9.500.000,00 Total kredit 5.200.000,00
Saldo debit 4.300.000,00
Pada contoh di atas, perkiraan kas bersaldo debit sebesar Rp. 4.300.000,00 oleh
karena total sisi debit lebih besar daripada total sisi kredit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar